Rabu, 27 Mei 2009

KIMONO JEPANG


Tradisi bila tetap dijaga ternyata tidak serta merta mendapat julukan yang kurang enak: tradisionalis, kolot dan kuno. Sebaliknya, bagi masyarakat Jepang tidaklah demikian. Jepang, sebuah negara yang memperoleh kesuksesan menjadi negara modern dan patut dicontoh bagi negara-negara berkembang di Asia, justru maju dan modern karena menunggangi nilai-nilai tradisinya. Nilai-nilai tradisi apakah yang tetap diusung Jepang dalam menapaki dirinya hingga berhasil mengimbangi negara-negara maju di Amerika dan Eropa lainnya?
Untuk memahami proses perjalanan panjang mengapa negara Jepang bisa maju dan berkembang menjadi negara modern perlu memahami sejarahnya yang panjang berliku. Setidaknya, ada dua masa dimana Jepang bisa mengantarkannya menjadi jadi negara modern: Pertama Masa Jengoku Jidai atau zaman Tokugawa (masa perang) berkisar antara abad XV – XVII. Pada masa ini para Samurai menjadi pasukan bela negara yang kuat dan merupakan kelas masyarakat tertinggi di

Kedua, masa Restorasi Meiji (masa damai) berkisar dari abad XVII – XIX. Masa 200 tahun damai ini, para samurai tidak lagi menjadi gangster (tukang berkelahi) tetapi mengabdi menjadi guru dan mengajari anak-anak orang-orang kaya (kelas pedagang). Di Jepang waktu itu, kelas tertinggi diduduki Samurai, Ksatria, Pedagang, Petani dan beberapa kelas di bawahnya lagi.

kimonoSetelah melewati masa damai selama 200 tahun ini (Restorasi Meiji) jepang memiiliki modal yang cukup untuk maju. Bayangkan tingkat melek huruf orang jepang waktu itu sudah hampir 100% (98%). Bandingkan dengan Eropa saat itu hanya berkisar antara 60-70% saja. Lebih parah lagi jika dibandingkan dengan Indonesia yang sekarang tingkat kelulusan S1 saja hanya 20% dari total jumlah penduduk. Sedangkan yang lulus SD berkisar 60-70%. Tentu saja negara Jepang waktu itu, dengan modal masyarakat yang sudah berhasil melek huruf hampir 100% ini kemudian para samurai berpikir apakah tetap bertahan atau ingin maju terus dikembangkan menjadi negar modern. Dari pemikiran inilah para samurai yang berpikir maju kemudian memilih agar negaranya terus dibangun menuju masyarakat modern.

Dari sinilah maka anak-anak kelas pedagang yang cerdas dikirmlah ke Eropa untuk menggali ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan untuk membekali para pelajar agar menguasai dunia kelautan mereka dikirim ke Inggris. Sebab Inggris dianggap waktu itu sebagai negara yang sangat kuat maritimnya. Satu hal lagi faktor kaisar di Jepang yang sangat mendukung modernisasi adalah prinsip kenno atau sebuah posisi kekaisaran.

Di Jepang, kaisar memegang peranan yang sangat penting bagi masyarakatnya. Jika kaisar menginginkan agar negaranya kuat dan ingin memilih Eropa sebagai tujuan belajarnya, maka proses menuju itu sangatlah mudah. Kebetulan Kaisar Meiji pikirannya sangat visioner.

Pandangan terhadap Tradisi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar